1.
PERIODE PERKEMBANGAN
Berikut adalah penjelasan lebih
lanjut mengenai pada setiap periode tahap tahap perkembangan manusia dalam buku
Life-Span Development oleh John Santrock:
Periode
prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode
ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga
menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang
dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.
1.1.Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari
kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung
pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai
permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan
belajar sosial.
1.2.Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima
atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama
masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka
sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah,
mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan
teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara
umum mengakhiri masa awal anak anak.
1.3.Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari
usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun
tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah
dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan
berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang
lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia
anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
1.4.Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak
anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12
tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada
perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.
1.5.Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau
awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini
adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan
karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan
seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
1.6.Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah
periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan
merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas
keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi
berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta
mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
1.7.Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah
periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun
dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya
kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian
diri dengan peran peran sosial baru.
2.
KONSEP UMUR
2.1.Umur kronologis
(chronological age)
Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat kelahiran seseorang
sampai dengan waktu penghitungan usia. Usia kronologis ditentukan dengan
jumlah waktu yang telah berlalu sejak seseorang lahir atau usia yang sesuai
dengan tanggal kelahiran manusia ke bumi. Usia kronologis biasanya diukur dalam
tahun saja, tetapi usia kronologis bisa menjadi lebih spesifik, termasuk tahun,
bulan, minggu dan hari.
2.2.Usia biologis
(biological age)
Usia biologis adalah perhitungan usia berdasarkan
kematangan biologis yang dimiliki oleh seseorang. Usia biologis mengacu
pada keadaan kesehatan tubuh seseorang. Usia biologis tidak selalu sama dengan
usia kronologis (tanggal lahir) bisa lebih muda atau lebih tua tergantung dari
kondisi organ tubuh seseorang. Usia biologis ditentukan dengan membandingkan
kesehatan fisik seseorang dari berbagai usia dan menentukan apa usia biologis
orang tersebut. Penuaan biologis tidak terikat waktu, hal ini lebih berkaitan
dengan seberapa baik sel memperbaharui diri dan seberapa efisien mereka
menggunakan oksigen. Jika kondisi organ tubuhnya sehat walaupun sudah tua itu
berarti usia biologisnya muda. Sebaliknya jika organ tubuhnya sakit padahal
usianya masih muda itu artinya usia biologisnya lebih tua dari usia sebenarnya.
Tidak seperti usia kronologis, usia biologis dapat diubah menjadi lebih baik
(lebih muda) atau lebih buruk (lebih tua). Anda bisa muda dan memiliki usia
biologis yang tinggi, atau di 50-an tahun tetapi memiliki usia biologis 20-an
tahun. Usia biologis pada dasarnya adalah ukuran vitalitas batin dan energi.
Semakin tinggi tingkat vitalitas seseorang maka semakin rendah usia
biologisnya. Hidup sehat dan mampu mengendalikan stres dapat membuat usia
biologisnya seseorang selalu muda meski usia kronologisnya sudah tidak muda
lagi.
2.3.Usia psikologis
(psychological age)
Usia psikologis adalah
perhitungan usia yang didapatkan dari taraf kemampuan mental seseorang. Usia
psikologis seseorang berkisar pada keterampilan psikologis atau kejiwaan dan
mekanisme individu ketika dalam menangani stres atau masalah. Usia psikologis
juga tidak selalu sama dengan usia kronologis ataupun usia biologis. Orang yang
gampang marah dan selalu meledak-ledak, emosional, gampang tersinggung
diartikan sebagai usia psikologis yang muda. Usia psikologis muda identik
dengan umur anak-anak yang tidak mampu menguasai emosinya. Jadi walaupun usia
Anda sudah 30 an tahun tapi karena kelakukan Anda yang gampang marah,
tersinggung, egois bisa diartikan usia psikologia Anda lebih muda dari umur
sebenarnya. Sebaliknya, orang yang mampu mengendalikan emosinya dan lebih sabar
menghadapi masalah dinilai memiliki umur psikologis yang lebih tua. Misalkan
anak usia 15 tahun tapi mampu bersikap dewasa maka umur psikologisnya lebih tua
dari umur sebenarnya.
2.4.Umur sosial (social age)
Umur sosial adalah perhitungan usia yang di dapatkan dari seberapa
besarnya hubungan sosial dengan lingkunganya itu menimbulkan sifat kedewasanya
tumbuh sebelum pada waktunya, jadi umur sosial adalah usia seseorang yang di
pengaruhi oleh lingkunganya dan dengan sendirinya sifat kedewasaanya akan tumbuh.
3.
PERKEMBANGAN DI
PENGARUHI NATURE & NUTURE
3.1.Paham “Bawaan” ( nature )
Psikolog yang menganut paham “Bawaan” mengatakan bahwa manusia
itu berkembang secara teratur sesuai dengan gen yang dimiliki oleh tiap
individu hingga mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangannya memiliki kesamaan
dengan gen tersebut.
Paham bawaan, banyak dipengaruhi oleh pendapat plato (427-346 SM) yang
menyatakan bahwa perbedaan-perbedaan individual mempunyai dasar genetik.
Potensi individu dipengaruhi oleh faktor keturunan. Artinya sejak lahir anak
telah memiliki bakat-bakat atau benih-benih kemampuan yang dapat di kembangkan
melalui pengasuhan dan pendidikan. Baginya, pendidikan tidak lain hanyalah
upaya untuk menarik potensi itu keluar, namun tidak menambahkan sesuatu yang
baru.
Contohnya, dengan memberikan stimulasi ringan pada telapak tangan bayi
muda-belia dapat menimbulkan gerakan menggenggam pada tangan bayi tersebut.
Respon dalam bentuk menggenggam yang diberikan oleh bayi tersebut,
merupakan perintah yang diberikan oleh DNA kepada syaraf-syaraf atau reseptor
yang berada di telapak tangan.
Pada bayi yang baru lahir, gerakan-gerakan yang dimunculkan adalah gerakan
reflek dan instink. Gerakan instink digunakan untuk mempertahankan (kehidupan)
diri. Yaitu, instink untuk makan dan minum. Untuk keperluan-keperluan yang
lain, dia sangat menggantungkan diri pada lingkungannya. Kesempatan untuk
mendapatkan pertolongan dengan respon menangis sebagai gerakan refleknya.
Anak-anak dianggap oleh paham ini sebagai miniatur orang dewasa. Secara
sosial anak-anak juga diperlakukan layaknya orang dewasa. Selain itu
proses-proses yang mendasari cara berpikir dan perbuatan yang dilakukan oleh
anak tersebut dianggap sama seperti orang dewasa. Dan apabila ia melakukan
perbuatan menyimpang dari standart orang dewasa, anak tersebut dianggap bodoh
dan tolol. Sementra jika anak melakukan perbuatan ang melanggar norma sosial
dan moral, maka ia dianggap telah melakukan sebuah kejahatan dan menerima
hukuman seperti orang dewasa.
Paham ini juga menyatakan bahwa lingkungan ekstrim, yakni berupa kondisi
psikolois yang hampa dan bermusuhan, merpakan faktor yang dapat menghambat laju
perkembangan individu. Akan tetapi, mereka tetap yakin bahwa kebutuhan
akan pertumbuhan dasar pada individu tersebut telah terpenuhi.
3.2.Paham “Lingkungan” ( nurture )
Berlawanan dengan paham bawaan tersebut, pada paham kedua, psikolog lain
mengemukakan bahwa perkembangan pada tiap individu lebih dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Lingkungan memberikan kontribusi yang sangat besar pada
perkembangan individu.
Seluruh tingkah laku yang muncul, merupakan tingkah laku yang telah
dipelajari sebelumnya atau dengan kata lain di butuhkan adanya pengalaman
belajar terhadap lingkungan. Dan proses perkembangan tersebut tidak tergantung
pada faktor hereditas. Faktor hereditas hanya merupakan sebagian kecil
yang dapat mempengarihi perkembangan manusia.
Paham lingkungan, dipengaruhi oleh pendapat John Locke (1632-1704), yang
mengemukakan pendapat bahwa pengalaman dan pendidikan merupkan faktor yang
peling menentukan dalm perkembangan anak. Ia tidak mengakui adanya kemampuan
bawaan (innate knowledge). Ia mengibaratkan isi kejiwaan anak ketika dilahirkan
layaknya secarik kertas kosong, dimana bentuk dan corak krtas tersebut nantinya
sangat ditentukan oleh bagaimana kertas itu ditulisi.
Pengalaman yang dimaksud ialah mencakup pengalaman terhadap lingkungan
biologis anak-gizi, perawatan kesehatan, obat dan kecelakaan fisik, sampai pada
lingkungan sosial-keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat, media dan
budaya.
Contohnya, seorang anak yang merasa takut dengan adanya orang yang
baru/asing yang tak pernah ia kenal/tidak akrab dengannya.Menurut Hebb dalam
bukunya a Text Book of Psychology. Dalam penelitiannya mengenai
contoh tadi, menyatakan bahwa ketakutan yang dirasakan anak tersebut, merupakan
hasil dari pembelajarannya selama ini untuk menyukai seseorang. Dan ketika
orang yang ditemui tersebut adalah orang yang jarang jarang atau tidak pernah
didekatnya, maka anak tersebut cenderung akan merasa asing dan ketakutan
sebagai bentuk respon yang ia berikan.
4.
PRINSIP-PRINSIP
PERKEMBANGAN
4.1.Continuity
Sebagian psikolog berpendapat bahwa perkembangan manusia itu berjalan
secara kontinyu. Maksud dari kontinuitas perkembangan (continuity of
development) adalah pandangan bahwa perkembangan meliputi perubahan yang
berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, dari pembuahan hingga kematian.
Paham ini mengatakan bahwa perkembangan manusia itu berjalan secara mulus
dari waktu ke waktu melalui tahapan-tahapan perkembangan secara urut.
Proses yang berjalan merupakan suatu proses pembelajaran bagi manusia dengan
tujuan meraih kesuksesan tahapselanjutnya.
Contohnya, ketika seorang anak berhasil berjalan dengan jarak tiga
langkah kaki orang dewasa menuju pada ibunya yang sedang membawa susu, itu
semua merupakan hasil dari latihan yang dia lakaukan selama beberapa waktu. Ia
juga telah melewati beberapa tahapan secara urut seperti tengkurap, duduk,
merangkak hingga berjalan.
4.2.Discotinuity
Paham kedua mengenai laju perkembangan yakni diskontinuitas, yang memiliki
pandangan yang bertentangan dengan pandangan yang pertama. Diskontinuitas
perkembangan yaitu perkembangan yang meliputi tahapan-tahapan yang khas atau
berbeda dalam masa hidupnya. Dalam paham ini individu di gambarkan memiliki
kemampuan lebih besar pada suatu tahapan.
Contohnya pada suatu saat anak berubah dari tidak mampu berpikir abstrak
mengenai dunia tiba-tiba ia mampu berpikir abstrak abstrak mengenai dunia.
Maksudnya berfikir abstrak adalah memikirkan sesautu yang sulit dibuktikan dan
diwujudkan. Dan perubahannya cenderung mengarah pada kondisi psikis.
4.3. Stability
Stabilitas perkembangan ialah perkembangan yang terjadi pada diri inividu
sejak kecil hingga mencpai usia yang lebih tua tidak mengalami perbedaan atau
tetap.
Contohnya : seorang anak TK, yang cenderung merasa malu-malu untuk
berkenalandengan teman hingga ketika ia memasuki perguruan tinggi pun, ia tetap
merasakan malu terhadap kontak sosial dilingkungan baru, ia akan bersikap
dengan sikap yang sama, malu-malu.
Dari contoh tersebut, terlihat bahwa sikap perkembangan anak tersebut
cenderung tetap, meski telah melewati waktu yang cukup lama.
4.5. Changes
Paham perubahan mengatakan bahwa perkembangan manusia itu mengalami
perubahan perkembangan pada diri individu hingga mengakibatkan adanya perbedaan
dengan masa-masa sebelumnya.
Klaus Riegel (1975) berpendapat bawa perubahan, bukan stabilitas merupakan
kunci untuk mengalami perkembangan. Pandangan Riegel Tersebut dikenal dengan
model Dialegtis (Dialectical Model) yang mencatakan bahwa setiap individu terus
berubah karna brbagai kekuatan yang mendorong dan menarik perkembangn kedepan,
dalam model dialektis ini tiap orang dipandang bertindak berdasarkan dan
bereaksi terhadap kondisi2 sosial kesejahteraan.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J.P. (2002). Kamus Psikologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hurlock, Elizabeth. (1994). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
No comments:
Post a Comment