Monday, April 7, 2014

tahap-tahap perkembangan


1.      PERIODE PERKEMBANGAN
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pada setiap periode tahap tahap perkembangan manusia dalam buku Life-Span Development oleh John Santrock:
Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.
1.1.Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
1.2.Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
1.3.Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
1.4.Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
1.5.Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
1.6.Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
1.7.Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.

2.      KONSEP UMUR

2.1.Umur kronologis (chronological age) 
Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat kelahiran seseorang sampai dengan waktu penghitungan usia. Usia kronologis ditentukan dengan jumlah waktu yang telah berlalu sejak seseorang lahir atau usia yang sesuai dengan tanggal kelahiran manusia ke bumi. Usia kronologis biasanya diukur dalam tahun saja, tetapi usia kronologis bisa menjadi lebih spesifik, termasuk tahun, bulan, minggu dan hari.

2.2.Usia biologis (biological age)
Usia biologis adalah perhitungan usia berdasarkan kematangan biologis yang dimiliki oleh seseorang. Usia biologis mengacu pada keadaan kesehatan tubuh seseorang. Usia biologis tidak selalu sama dengan usia kronologis (tanggal lahir) bisa lebih muda atau lebih tua tergantung dari kondisi organ tubuh seseorang. Usia biologis ditentukan dengan membandingkan kesehatan fisik seseorang dari berbagai usia dan menentukan apa usia biologis orang tersebut. Penuaan biologis tidak terikat waktu, hal ini lebih berkaitan dengan seberapa baik sel memperbaharui diri dan seberapa efisien mereka menggunakan oksigen. Jika kondisi organ tubuhnya sehat walaupun sudah tua itu berarti usia biologisnya muda. Sebaliknya jika organ tubuhnya sakit padahal usianya masih muda itu artinya usia biologisnya lebih tua dari usia sebenarnya. Tidak seperti usia kronologis, usia biologis dapat diubah menjadi lebih baik (lebih muda) atau lebih buruk (lebih tua). Anda bisa muda dan memiliki usia biologis yang tinggi, atau di 50-an tahun tetapi memiliki usia biologis 20-an tahun. Usia biologis pada dasarnya adalah ukuran vitalitas batin dan energi. Semakin tinggi tingkat vitalitas seseorang maka semakin rendah usia biologisnya. Hidup sehat dan mampu mengendalikan stres dapat membuat usia biologisnya seseorang selalu muda meski usia kronologisnya sudah tidak muda lagi.

2.3.Usia psikologis (psychological age)
Usia psikologis adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf kemampuan mental seseorang. Usia psikologis seseorang berkisar pada keterampilan psikologis atau kejiwaan dan mekanisme individu ketika dalam menangani stres atau masalah. Usia psikologis juga tidak selalu sama dengan usia kronologis ataupun usia biologis. Orang yang gampang marah dan selalu meledak-ledak, emosional, gampang tersinggung diartikan sebagai usia psikologis yang muda. Usia psikologis muda identik dengan umur anak-anak yang tidak mampu menguasai emosinya. Jadi walaupun usia Anda sudah 30 an tahun tapi karena kelakukan Anda yang gampang marah, tersinggung, egois bisa diartikan usia psikologia Anda lebih muda dari umur sebenarnya. Sebaliknya, orang yang mampu mengendalikan emosinya dan lebih sabar menghadapi masalah dinilai memiliki umur psikologis yang lebih tua. Misalkan anak usia 15 tahun tapi mampu bersikap dewasa maka umur psikologisnya lebih tua dari umur sebenarnya.

2.4.Umur sosial (social age)
Umur sosial adalah perhitungan usia yang di dapatkan dari seberapa besarnya hubungan sosial dengan lingkunganya itu menimbulkan sifat kedewasanya tumbuh sebelum pada waktunya, jadi umur sosial adalah usia seseorang yang di pengaruhi oleh lingkunganya dan dengan sendirinya sifat kedewasaanya akan tumbuh.    

3.      PERKEMBANGAN DI PENGARUHI NATURE & NUTURE

3.1.Paham “Bawaan” ( nature )

Psikolog yang menganut paham “Bawaan” mengatakan bahwa  manusia itu berkembang secara teratur sesuai dengan gen yang dimiliki oleh tiap individu hingga mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangannya memiliki kesamaan dengan gen tersebut.
Paham bawaan, banyak dipengaruhi oleh pendapat plato (427-346 SM) yang menyatakan bahwa perbedaan-perbedaan individual mempunyai dasar genetik. Potensi individu dipengaruhi oleh faktor keturunan. Artinya sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat atau benih-benih kemampuan yang dapat di kembangkan melalui pengasuhan dan pendidikan. Baginya, pendidikan tidak lain hanyalah upaya untuk menarik potensi itu keluar, namun tidak menambahkan sesuatu yang baru.
Contohnya, dengan memberikan stimulasi ringan pada telapak tangan bayi muda-belia dapat menimbulkan gerakan menggenggam pada tangan bayi tersebut.
Respon dalam bentuk menggenggam yang diberikan oleh bayi tersebut, merupakan perintah yang diberikan oleh DNA kepada syaraf-syaraf atau reseptor yang berada di telapak tangan.
Pada bayi yang baru lahir, gerakan-gerakan yang dimunculkan adalah gerakan reflek dan instink. Gerakan instink digunakan untuk mempertahankan (kehidupan) diri. Yaitu, instink untuk makan dan minum. Untuk keperluan-keperluan yang lain, dia sangat menggantungkan diri pada lingkungannya. Kesempatan untuk mendapatkan pertolongan dengan respon menangis sebagai gerakan refleknya.
Anak-anak dianggap oleh paham ini sebagai miniatur orang dewasa. Secara sosial anak-anak juga diperlakukan layaknya orang dewasa. Selain itu proses-proses yang mendasari cara berpikir dan perbuatan yang dilakukan  oleh anak tersebut dianggap sama seperti orang dewasa. Dan apabila ia melakukan perbuatan menyimpang dari standart orang dewasa, anak tersebut dianggap bodoh dan tolol. Sementra jika anak melakukan perbuatan ang melanggar norma sosial dan moral, maka ia dianggap telah melakukan sebuah kejahatan dan menerima hukuman seperti orang dewasa.
Paham ini juga menyatakan bahwa lingkungan ekstrim, yakni berupa kondisi psikolois yang hampa dan bermusuhan, merpakan faktor yang dapat menghambat laju perkembangan individu. Akan tetapi, mereka tetap yakin bahwa  kebutuhan akan pertumbuhan dasar pada individu tersebut telah terpenuhi.

3.2.Paham “Lingkungan” ( nurture )

Berlawanan dengan paham bawaan tersebut, pada paham kedua, psikolog lain mengemukakan bahwa perkembangan pada tiap individu lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan memberikan kontribusi yang sangat besar pada perkembangan individu.
Seluruh tingkah laku yang muncul, merupakan tingkah laku yang telah dipelajari sebelumnya atau dengan kata lain di butuhkan adanya pengalaman belajar terhadap lingkungan. Dan proses perkembangan tersebut tidak tergantung pada faktor hereditas. Faktor hereditas hanya merupakan sebagian kecil yang dapat mempengarihi perkembangan manusia.
Paham lingkungan, dipengaruhi oleh pendapat John Locke (1632-1704), yang mengemukakan pendapat bahwa pengalaman dan pendidikan merupkan faktor yang peling menentukan dalm perkembangan anak. Ia tidak mengakui adanya kemampuan bawaan (innate knowledge). Ia mengibaratkan isi kejiwaan anak ketika dilahirkan layaknya secarik kertas kosong, dimana bentuk dan corak krtas tersebut nantinya sangat ditentukan oleh bagaimana kertas itu ditulisi.
Pengalaman yang dimaksud ialah mencakup pengalaman terhadap lingkungan biologis anak-gizi, perawatan kesehatan, obat dan kecelakaan fisik, sampai pada lingkungan sosial-keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat, media dan budaya.
Contohnya, seorang anak yang merasa takut dengan adanya orang yang baru/asing yang tak pernah ia kenal/tidak akrab dengannya.Menurut Hebb dalam bukunya a Text Book of Psychology. Dalam penelitiannya mengenai contoh tadi, menyatakan bahwa ketakutan yang dirasakan anak tersebut, merupakan hasil dari pembelajarannya selama ini untuk menyukai seseorang. Dan ketika orang yang ditemui tersebut adalah orang yang jarang jarang atau tidak pernah didekatnya, maka anak tersebut cenderung akan merasa asing dan ketakutan sebagai bentuk respon yang ia berikan.




4.      PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN



4.1.Continuity

Sebagian psikolog berpendapat bahwa perkembangan manusia itu berjalan secara kontinyu. Maksud dari kontinuitas perkembangan (continuity of development) adalah pandangan bahwa perkembangan meliputi perubahan yang berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, dari pembuahan hingga kematian.
Paham ini mengatakan bahwa perkembangan manusia itu berjalan secara mulus dari waktu ke waktu melalui tahapan-tahapan perkembangan secara urut. Proses yang berjalan merupakan suatu proses pembelajaran bagi manusia dengan tujuan meraih kesuksesan tahapselanjutnya.
Contohnya, ketika seorang anak berhasil berjalan dengan jarak tiga langkah kaki orang dewasa menuju pada ibunya yang sedang membawa susu, itu semua merupakan hasil dari latihan yang dia lakaukan selama beberapa waktu. Ia juga telah melewati beberapa tahapan secara urut seperti tengkurap, duduk, merangkak hingga berjalan.

4.2.Discotinuity

Paham kedua mengenai laju perkembangan yakni diskontinuitas, yang memiliki pandangan yang bertentangan dengan pandangan yang pertama. Diskontinuitas perkembangan yaitu perkembangan yang meliputi tahapan-tahapan yang khas atau berbeda dalam masa hidupnya. Dalam paham ini individu di gambarkan memiliki kemampuan lebih besar pada suatu tahapan.
Contohnya pada suatu saat anak berubah dari tidak mampu berpikir abstrak mengenai dunia tiba-tiba ia mampu berpikir abstrak abstrak mengenai dunia. Maksudnya berfikir abstrak adalah memikirkan sesautu yang sulit dibuktikan dan diwujudkan. Dan perubahannya cenderung mengarah pada kondisi psikis.



4.3. Stability

Stabilitas perkembangan ialah perkembangan yang terjadi pada diri inividu sejak kecil hingga mencpai usia yang lebih tua tidak mengalami perbedaan atau tetap.
Contohnya : seorang anak TK, yang cenderung merasa malu-malu untuk berkenalandengan teman hingga ketika ia memasuki perguruan tinggi pun, ia tetap merasakan malu terhadap kontak sosial dilingkungan baru, ia akan bersikap dengan sikap yang sama, malu-malu.
Dari contoh tersebut, terlihat bahwa sikap perkembangan anak tersebut cenderung tetap, meski telah melewati waktu yang cukup lama.

4.5. Changes

Paham perubahan mengatakan bahwa perkembangan manusia itu mengalami perubahan perkembangan pada diri individu hingga mengakibatkan adanya perbedaan dengan masa-masa sebelumnya.
Klaus Riegel (1975) berpendapat bawa perubahan, bukan stabilitas merupakan kunci untuk mengalami perkembangan. Pandangan Riegel Tersebut dikenal dengan model Dialegtis (Dialectical Model) yang mencatakan bahwa setiap individu terus berubah karna brbagai kekuatan yang mendorong dan menarik perkembangn kedepan, dalam model dialektis ini tiap orang dipandang bertindak berdasarkan dan bereaksi terhadap kondisi2 sosial kesejahteraan.

5.       DAFTAR PUSTAKA



Chaplin, J.P. (2002). Kamus Psikologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hurlock, Elizabeth. (1994). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.


No comments:

Post a Comment